Salam adalah cara untuk mengakui kehadiran seseorang atau membuat seseorang merasa disambut. Salam sering digunakan sebelum percakapan atau sebagai cara yang sopan untuk memulai pertukaran verbal antara orang-orang. Pakistan adalah negara Islam, dengan sekitar 98% dari populasi menjadi bagian dari komunitas Muslim. Untuk menyapa seseorang dalam bahasa nasional Pakistan, yang disebut Urdu, ada aturan khusus untuk menyapa dengan hormat.
Langkah
Metode 1 dari 2: Mengatakan "Halo" jika Anda Non-Muslim
Langkah 1. Ketahui aturan tentang menangani jenis kelamin yang berbeda
Negara-negara Muslim sangat peduli dengan menghormati batas-batas yang ditentukan antara jenis kelamin. Jika Anda baru mengenal Pakistan dan budayanya, yang terbaik adalah berhati-hati saat berbicara dengan lawan jenis. Ingatlah bahwa ada aturan ketat tentang pria yang berbicara dengan wanita dan tentang wanita yang berbicara dengan pria. Kebanyakan wanita Muslim tidak akan menanggapi salam dari pria di luar keluarga mereka, dan banyak pria menganggap salam dari wanita, terutama wanita non-Muslim, sangat tidak pantas dan tidak sopan.
Langkah 2. Latih pengucapan Anda
Dialek asal Persia dan Arab yang rumit membuat bahasa Urdu menjadi bahasa yang sulit bagi penutur non-pribumi. Aksennya bisa berbeda-beda antar daerah, tetapi sapaan yang paling tepat saat berbicara dengan seorang Muslim adalah sapaan Salam.
- Gunakan frasa "As-Salam-u-Alaikum", yang berarti "Damai sejahtera bagimu".
- Frasa ini diucapkan “us-saa-laam-muu-alie-kum.”
Langkah 3. Ubah salam tergantung pada audiens Anda
Seperti halnya bahasa lain, kata ganti dalam salam salam akan berubah tergantung siapa yang Anda sapa. Misalnya, salam Salam akan berbeda jika Anda bertemu rekan bisnis laki-laki versus bertemu pacar rekan kerja. Untuk mengubah salam Salam, Anda harus mengubah "Anda" dalam frasa, yang diwakili oleh bagian "-kum" dari As-Salam-u-Alaikum:
- As-Salamu `alayki (A): digunakan saat menyapa satu pria
- Assalamu'alaikum (Saya): digunakan saat menyapa satu wanita
- As-Salamu `alayki (umā): digunakan saat menyapa dua orang dari jenis kelamin apa pun
- As-Salamu `alayki (unna): gunakan saat menyapa beberapa wanita saja'
- As-Salamu `alayki (umu): digunakan ketika menyapa sekelompok tiga orang atau lebih, di mana setidaknya satu adalah laki-laki atau jika Anda bertemu dengan anggota negara seperti perdana menteri, presiden, raja, dll.
Langkah 4. Sapa orang dengan urutan yang sesuai
Hirarki sangat penting di Pakistan sehingga salam harus diperluas dalam urutan tertentu. Ini terutama benar jika Anda bertemu orang untuk bisnis. Tunjukkan rasa hormat dengan datang tepat waktu dan menyapa orang tertua atau orang dengan posisi tertinggi dalam organisasi terlebih dahulu. Kemudian sapa orang-orang dalam urutan usia atau posisi yang menurun. Jika Anda tidak mengenal semua orang dalam kelompok, mintalah seorang kenalan untuk memperkenalkan Anda. Jangan memperkenalkan diri karena ini dianggap sangat kasar. Beberapa kiat lainnya:
- Sudah menjadi kebiasaan di Pakistan untuk membutuhkan lebih sedikit ruang pribadi daripada yang dibutuhkan banyak budaya barat, jadi jangan kaget atau mundur jika orang berdiri sangat dekat dengan Anda saat rapat.
- Hanya bertukar kartu nama dengan tangan kanan atau dengan kedua tangan. Tidak pernah gunakan tangan kiri, karena ini dianggap sangat kasar.
- Pastikan kartu nama Anda mencantumkan gelar dan gelar lanjutan apa pun untuk menunjukkan status Anda. Jika Anda diberi kartu nama, pastikan untuk menunjukkan rasa hormat dengan mempelajari kartu tersebut dan mengagumi posisi dan derajat mereka sebelum Anda memasukkannya ke dalam pemegang kartu Anda.
Langkah 5. Hindari kontak fisik kecuali jika sudah dimulai
Karena konvensi kesopanan jauh lebih ketat di negara-negara Muslim, Anda harus mendasarkan salam fisik apa pun, seperti berjabat tangan atau berpelukan, pada isyarat dari Muslim yang Anda sapa. Jika Anda dekat dengan orang tersebut atau mereka dari kelas menengah, berjabat tangan dan berpelukan jauh lebih umum, bahkan lintas jenis kelamin.
- Pria biasanya berjabat tangan satu sama lain, dan pelukan juga biasa terjadi antara pria Muslim dan non-Muslim jika mereka telah menjalin hubungan.
- Wanita jarang berpelukan atau berjabat tangan dengan pria; namun, beberapa wanita di kelas menengah dan atas telah mengadopsi penggunaan sarung tangan untuk menghindari undang-undang ketat yang mengatakan wanita hanya dapat melakukan kontak fisik dengan anggota keluarga pria.
Langkah 6. Jangan terburu-buru dalam percakapan
Terlepas dari aturan ketat yang mengatur jenis kelamin, budaya Pakistan adalah budaya yang sangat sosial dan vokal. Setelah Anda memulai percakapan dengan salam Salam, bersiaplah untuk percakapan yang lebih panjang tentang kesehatan orang tersebut, keluarga mereka, dan bisnis mereka. Tunjukkan minat pada percakapan, dan jangan mencoba untuk memotongnya, karena ini dianggap tidak sopan.
Metode 2 dari 2: Menyapa Rekan Muslim
Langkah 1. Selalu menyapa sesama Muslim
Di negara-negara Muslim seperti Pakistan, itu dianggap sangat tidak sopan untuk tidak menyapa sesama muslim. Menurut teks suci umat Islam, Al-Qur'an, salam adalah wajib sejak penciptaannya, dan salam itu diperintahkan oleh Allah. Tidak menyapa sesama Muslim dengan "As-Salam-u-Alaikum" berarti bertentangan dengan kitab suci, yang tidak bermoral dan dapat dihukum.
Langkah 2. Perhatikan aturan yang mendikte siapa yang memulai salam
Di Pakistan, budaya diinformasikan dan diamanatkan oleh Al-Qur'an, termasuk siapa yang bertanggung jawab untuk memulai salam. Aturan-aturan ini dianggap suci dan diikuti dengan ketat. Ketika di Pakistan, aturan untuk memulai salam meliputi:
- Orang yang datang menyapa umat Islam yang hadir.
- Orang yang menunggangi memberi salam kepada orang yang berjalan.
- Orang yang berjalan memberi salam kepada orang yang duduk.
- Kelompok yang lebih kecil menyapa kelompok yang lebih besar.
- Yang muda menyapa yang lebih tua yang hadir.
Langkah 3. Tanggapi setiap salam dengan segera
Jika Anda tidak memulai salam terlebih dahulu, dianggap tidak dapat diterima untuk tidak merespons dengan semestinya. Menurut Al-Qur'an, juga wajib bagi seorang Muslim untuk membalas salam terlepas dari apakah orang lain itu Muslim atau bukan. Tidak membalas salam Salam bertentangan dengan kitab suci Al-Qur'an.
- Tanggapi dengan "wa Alaikum Assalam wa Rahmatullah," yang berarti "Semoga keselamatan, rahmat, dan berkah Allah dilimpahkan kepadamu."
- Frasa ini diucapkan: "waa-alie-kum-us-salam waa-rah-ma-tull-la-he."
Langkah 4. Sapalah semua tetua laki-laki terlebih dahulu
Dalam budaya Pakistan dan Muslim, orang yang lebih tua sangat dihormati, dan ucapan Anda harus mencerminkan hal ini. Jika Anda menyapa pertemuan besar, selalu mulai dengan menyapa pria tertua yang hadir. Bahkan jika Anda seorang penatua, jika Anda adalah orang yang datang, Anda harus menjadi orang yang memulai salam, dimulai dengan sesama penatua. Jika Anda tidak yakin siapa yang tertua, yang terbaik adalah menundukkan kepala dan mengucapkan salam Salam ke arah yang lebih tua. Ini dianggap sangat sopan dan Anda akan mendapatkan rasa hormat dari kelompok dengan melakukannya.
Langkah 5. Sapa anggota kelompok yang lain dengan urutan yang sesuai
Setelah menyapa laki-laki tertua, yang terbaik adalah mengakui dan menyapa anggota kelompok lainnya dalam urutan menurun, menurut Al-Qur'an. Sapa anggota laki-laki lain dari kelompok berikutnya, dan kemudian beri tahu para perempuan yang hadir. Praktik-praktik saat ini juga mendorong untuk memperluas sapaan kepada anak-anak agar mereka terbiasa dengan praktik sapaan Salam sejak usia dini.
Langkah 6. Berpartisipasi dalam percakapan yang dihasilkan
Tidak seperti sapaan lainnya, sapaan Salam benar-benar pembuka percakapan di Pakistan dan tidak dimaksudkan sebagai "Halo" yang lewat. Setelah Anda memulai atau menanggapi salam Salam, bersiaplah untuk percakapan yang lebih lama dan menyenangkan tentang kesehatan Anda, keluarga Anda, dan bisnis Anda. Hindari berbicara hanya tentang diri Anda sendiri dan pastikan untuk bertanya kepada orang lain tentang urusan mereka juga.
Tips
- Jika Anda menyampaikan belasungkawa kepada seseorang atau kelompok, jangan menyapa mereka dengan salam Salam. Sebaliknya, cobalah untuk tetap berpegang pada frasa yang meminimalkan penderitaan kehilangan dengan mengulangi pahala besar kehidupan abadi yang disebutkan dalam Al-Qur'an.
- Pastikan Anda menyapa orang lain dengan hormat. Contohnya, jangan mengucapkan Selamat Natal sebagai salam.